Bandarmologi dan aplikasi bandar detector saham – Sudah merupakan rahasia umum bahwa transaksi yang terjadi di pasar saham, baik itu di pasar saham indonesia maupun di pasar saham lainnya, tidak semuanya transaksi murni yang dilakukan oleh para investor atau treder.
Dalam artian, ada transaksi-transaksi yang dilakukan oleh siapapun itu untuk kepentingan atau tujuan lainnya selain hanya sekedar menjual atau membeli saham.
Bandar, dalam dunia saham adalah siapapun itu, baik persaingan, kelompok, institusi, atau apa saja, dimana mereka mempunyai cukup dana dalam jumlah besar, yang dapat digunakan untuk menguasai jumlah lembar saham suatu perusahaan yang berdiri di pasar.
Sehingga mempunyai cukup power untuk mengatur harga lewat permintaan dan penawaran terhadap saham tersebut di pasar.
Dari penjelasan diatas, bisa disimpulkan bahwa bandar adalah orang yang “mengatur” harga sebuah saham di pasar. Bandar jugalah yang dapat membuat harga sebuah saham menjadi sangat undervalue atau overvalue.
Tujuan Bandar Mologi
Yang pasti tujuan bandar adalah untuk mengatur harga di perusahan yang berkepenitngan dapat melaksanakan rencana-rencananya dengan lancar. Salah satu rencana yang paling sering dilakukan yaitu mencari keuntunga dari volatilitas harga saham, atau istilah kerennya, menggoreng saham.
Peran bandar dimulai bahkan sejak saham tersebut belum melantai di bursa. Kok Bisa ? Sebelum melaintai di bursa, sebuah saham yang akan melakukan IPO(Initial Public Offering) atau penawaran perdana saham akan melakukan mekanisme yang bernama Book Building.
Oversubscribed yang tinggi berarti pada harga yang telah ditentukan, permintaan akan saham tersebut tetap tinggi, bahkan sangat tinggi sehingga permintaan biasanya berkali kali melampaui jumlah saham yang tersedia sehingga investor yang memesan dengan jumlah saham yang besar, akan mendapatkan sebagian kecil dari jumlah yang ia pesan.
Semakin tinggi Oversubscribed berarti semakin besar juga permintaan investor akan saham tersebut. Jadi saham-saham pada saat book building mengalami oversubscribed.
Pada saat ia melantai di bursa, seharusnya harganya akan bergerak naik karena para investor yang tidak mendapatkan saham sesuai dengan jumlah yang ia inginkan pada saat book building akan membelinya di perdagangan pasar.
Tapi dalam kenyataannya, apakah setiap saham yang mengalami Oversubscribe berakhir dengan haraganya yang terus naik ? Mari kita lihat beberapa saham yang melakukan IPO pada tahun 2016.
Dengan oversubscribed yang hingga 13 kali maka pada saat pencatatan dan hari-hari berikutnya perdagangan saham Bank Ganesha (BGTG) seharusnya terkerek naik. Tapi bagaimana dengan kenyataanya di lapangan ?
Mari kita lihat chart harga BGTG berikut ini.

Terlihat dari gambar, harga BGTG bergerak relativ datar, bahkan cenderung menurun. Bahkan hingga tanggal terakhir pada saat pengambilan data di atas, di pasar BGTG ditredingkan hanya 85 per lembar saham, jah dibawah harganya pada saat IPO yaitu di 112.
Lalu kemanakah larinya para investor yang Oversubscribe 13 kali itu? Jika memang benar kelebihan ermintaan hingga 13 kali, kenapa performa harganya malah cenderung kurang baik seperti yang terlihat pada gambar diatas ?
Inilah tugas Bandar yang pertama kali dalam “Siklus Kehidupan” sebuah saham. Pada saat saham itu akan “Dilahirkan” ke dunia, tugas Bandar adalah untuk memastikan kelahirannya disambut dengan baik oleh pasar. Bandar juga bertugas untuk mengatur siapa yang bisa mendapat sebuah saham dan berapa banyak saham yang diterima pada saat IPO.
Jadi jika melihat penjelasan di atas, terjawablah sudah, Bandar terlahir dan ikut terlibat bahkan sebelum saham itu diperdagangkan secara resmi di bursa dengan tujuan pertama adalah mensukseskan IPO sebuah saham sehingga emiten dapat mendapatkan sejumlah dana dari IPO sesuai dengan targetnya.
Mengetahui Sebuah Saham yang Sedang Dibandari
Tanda sebuah saham sedang tidak dimainkan oleh bandarnya adalah terlihat dari volume dan value transaksi yang relatif kecil jika dibandingkan transaksi hariannya.
Ini dikarenakan transaksi yang terjadi hanyalah transaksi real, yang dilakukan oleh invetor atau trader di pasar. Pada Chartbit, hal ini dapat dideteksi dengan mudah menggunakan volume moving average.
Jika volume moving averagenya bergerak cenderung meningkat, disertai dengan adanya kenaikan volume transaksi, itu merupakan sebuah pertanda awal sebuah saham mulai dimainkan.
Selain itu tanda-tanda seorang Bandar sedang bermain di sebuah saham juga dapat dilihat dari volatilitas pergerakan harga saham yang biasanya akan meningkat, dan biasanya disertai dengan berita-berita yang muncul di pasar terkait dengan saham tersebut.
Hal ini bertujuan untuk memberitahu para retail untuk memfokuskan perhatiannya pada saham yang akan dimainkan sehingga akhirnya ikut bermain dalam saham tersebut.
Peningkatan volume juga dikarenakan bandar sengaja memperbanyak transaksi yang terjadi sehingga kode sahamnya muncul di running trade dan mendapat perhatian pasar.

Di atas merupakan contoh grafik pergerakan harga SRIL disertai dengan volume transaksinya. Dapat dilihat pada periode Juli – Agustus 2015 volume SRIL bergerak naik, disertai dengan volatilitas pergerakan harga yang besar, Setelah itu volume beranjak turun dan volatilitas harga pun berangsur-angsur mengecil.
Biasanya peningkatan volatilitas dan volume transaksi terjadi pada saat Bandar ingin melakukan sesuatu, baik itu Akumulasi, maupun Distribusi. Apa itu Akumulasi? Apa itu Distribusi? Mari kita bahas lebih lanjut.
Fase-fase Umum Dalam Bandarmologi.

Gambar diatas merupakan fase pergerakan saham di pasar yang sering kita kenal dengan sebutan “market Cycle” atau siklus pasar. Lalu apa hubungannya gambar diatas dengan bandarmologi? Ternyata siklus pasar di atas terjadi karena peranan seorang bandar, atau bisa dibilang, siklus pasar terjadi karena adanya praktek bandarmologi.
Fase “Stealth Phase” dalam bandarmologi adalah fase awal akumulasi.Fase Awareness Phase biasanya disebut fase menggoreng. Mania Phase biasanya dimana disebut fase Distribusi awal, dan Blow off phase adalah Fase distribusi akhir. Untuk lebih jelasnya mari kita bahas satu persatu.

Fase akumulasi adalah fase dimana Bandar mulai mengumpulkan barang. Jangka waktu fase akumulasi bisa bermacam-macam, mulai dari harian, mingguan, bahkan bisa mencapai beberapa bulan.
Pada fase akumulasi biasanya volume transaksi sebuah saham mulai memperlihatkan adanya peningkatan, namun tidak signifikan dan tidak disertai dengan kenaikan harga yang signifikan pula.
Pada beberapa kasus bahkan proses akumulasi dilakukan oleh Bandar dengan disertai penurunan harga pada sahamnya. Dijaganya harga sebuah saham pada saat proses akumulasi bertujuan agar Bandar dapat mengkoleksi barang di harga murah.
Tidak jarang proses akumulasi dibantu oleh munculnya berita-berita negatif serta hasil riset dan outlook yang negative untuk saham tersebut yang membuat keinginan men…
fase “menggoreng” saham atau dalam istilah kerennya sering disebut “Mark-Up”. Pada fase ini biasanya Bandar masih
melakukan aksi beli, namun harga dibiarkan mengalami kenaikan, karna memang tujuannya adalah membawa harga saham naik ke level tertentu.
Untuk membantu menaikkan harga saham, Bandar membutuhkan bantuan tenaga dari retail. Karna itu power dari sisi permintaan harus dinaikkan. Menaikkan permintaan biasanya dilakukan dengan cara mengeluarkan berita-berita positif tentang saham tersebut, mengingatkan kembali kepada retail akan “rencana-rencana indah” emiten, serta outlook yang positif dan target harga yang menggiurkan.
Setelah kenaikan harga yang terjadi dianggap cukup dan mencapai target, maka dimulailah fase distribusi, dimana Bandar mulai sedikit demi sedikit mendistribusikan barangnya ke pasar.
Pada fase awal distribusi, tidak jarang harga masih bergerak naik karena penjualan dilakukan secara sedikit demi sedikit agar tidak membuat pasar curiga. Pada fase menengah, biasanya kenaikan harga mulai terbatas dan cenderung bergerak datar karena penjualan yang dilakukan Bandar mulai mengalahkan kekuatan permintaan dari retail.
Pada fase ini juga sangat penting bagi Bandar untuk memaintain harga sehingga tidak jatuh terlalu awal atau sebelum distribusi selesai. Bila harga mulai terlihat jatuh sebelum distribusi selesai, tidak menutup kemungkinan Bandar akan kembali melakukan …
Iya itulah penjelasan tentang Bandarmologi dari pasar saham, pahami dengan jeli dan hati-hati ya, karena ada juga bandar yang merugikan ada juga yang menguntungkan.
Untuk penjelasan bandar yang mengentungkan nanti akan kita bahas di sini.